tingginya-korban-meninggal-di-kawasan-asia-pasifik

Tingginya Korban Meninggal di Kawasan Asia Pasifik

Tingginya Korban Meninggal di Kawasan Asia Pasifik – Terjadinya musibah di negara asia pasifik bisa disebabkan oleh berbagai macam hal. Bentuk bencana berbeda-beda ada yang dalam musibah banjir, gempa bumi, angin puting beliung, tsunami, gunung meletus dan masih banyak yang lain.

Musibah yang disebabkan oleh gejala alam ini bisa diprediksi kedatangannya. Tetapi untuk menghindari musibah tidak ada yang bisa mengantisipasi.

Selain musibah ini disebabkan oleh gelaja alam, ada pula musibah yang disebabkan oleh ulah manusia. Seperti halnya banjir yang disebabkan oleh kurang disiplinnya manusia dalam membuang sampah.

Terjadinya musibah banjir ada banyak faktor penyebabnya. Kejadiannya biasa terjadi di kota besar, karena kurang adanya resapan air. Kurangnya pohon yang berfungsi untuk mencerap kadar air yang ada.

Maka saat intensitas air datang lebih banyak, maka banjir pun akan terjadi. Korban akan datang berjatuhan mulai dari yang ringan hingga meninggal dunia.

Tidak hanya musibah banjir yang berawal dari ulah manusia yang kurang memperhatikan kaidah-kaidah kehidupan yang ideal. Musibah lain seperti polusi udara juga bisa menyebabkan masalah kemanusiaan seperti korban meninggal.

Disisi lain, polusi udara berdampak pada masalah kesehatan masyarakat. Khususnya di kota-kota besar yang banyak sekali perihal yang menyebabkannya. Misalnya berasal dari asap kendaraan bermotor, asap limbah pabrik, bahkan kebakaran hutan.

Dampak dari polusi udara yang ada hubungannya dengan persoalan kemanusiaan ini yang menjadi sorotan bersama negara asia pasifik untuk dilakukan kejasama yang saling menguntungkan.

Pasalnya, persoalan ini bukan masalah satu dua negara saja, tetapi masalah bersama yang perlu diatasi secara gotong royong.

Upaya mengatasi persoalan polusi udara ini dilakukan dalam berbagai macam kerjasama antar negara.

Pernyataan PBB terkait Polusi Udara di Kawasan Asia Pasifik dan Kerjasama yang Dilakukan
1. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyampaikan bahwa meningkatnya polusi udara di kawasan asia pasifik menjadikan bencana, karena jutaan orang meninggal setiap tahunnya, bahkan catatan di dunia 70% terjadi di wilayah ini.

2. Persoalan ini menjadikan biaya sosial ekonomi menjadi meningkat, karena polusi yang disebabkan oleh kebakaran hutan, kompor yang kurang standar dan asap kendaraan bermotor. Hal ini menyebabkan masalah kesehatan yang diakibatkan oleh polusi udara.

3. Bentuk kerjasama yang dilakukan adalah dengan penanganan berbasis teknologi saat terjadi musibah seperti kebakaran hutan, penggunaan bahan bakar yang tidak ramah lingkungan.

4. Disisi lain, kerjasama yang ada dilakukan dengan mengumpulkan para pakar dan ilmuwan untuk mengatasi persoalan polusi udara yang mengemuka.

5. Secara mandiri menjaga batas negara teoritorial dalam menanggulangi kerusakan atmosfer oleh polusi serta menegakkan peraturan (hukum) masing-masing negara. Banyak korban meninggal akibat dari musibah polusi asap di kawasan asia pasifik.

Dikarenakan seperti pembakaran hutan secara liar yang berdampak pada polusi udara. Korban bisa terus meningkat akibat dari persoalan ini. Jadi, tidak hanya bencana yang disebabkan oleh faktor alam saja. Faktor manusia juga menjadi penentu terjadinya musibah dan bisa memakan korban jiwa.

Melalui kerjasama yang baik dalam bidang politik, ekonomi, teknologi dan riset ilmiah diharapkan menjadikan persoalan polusi di wilayah asia pasifik bisa dikurangi.

Upaya internal dari masing-masing negara perlu dilakukan. Selain menegakkan hukum, aktivitas yang baik seperti memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya pembakaran hutan secara liar akan sangat membahayakan.

Disisi lain, melalui campur tangan pemerintah, perihal mengatasi polusi udara dari sisi mesin tidak ramah lingkungan bisa dilakukan.

Yakni dengan mengakomodir kendaraan dengan bahan bakar emisi renda. Selanjutnya, menggunakan alat masak yang rendah asap juga bisa dilakukan.