APEC Sebagai Bentuk Kerja Sama Negara Asia Pasifik

APEC Sebagai Bentuk Kerja Sama Negara Asia Pasifik

APEC Sebagai Bentuk Kerja Sama Negara Asia Pasifik – Kerjasama dalam sektor ekonomi di kawasan Asia Pasifik atau yang dikenal dengan sebutan bahasa Inggris Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) merupakan forum ekonomi dengan adanya 21 negara yang berada di lingkar Pasifik. Keberadaan dari bentuk kerjasama melalui forum ini memiliki tujuan dalam mengukuhkan pertumbuhan ekonomi, mempererat komunitas serta membantu dalam mendorong kegiatan perdagangan bebas yang terdapat di seluruh kawasan Asia Pasifik.

APEC telah didirikan di tahun 1989 yang berperan sebagai tanggapan untuk memberikan solusi Pada pertumbuhan interdependensi ekonomi yang terdapat di negara kawasan Asia Pasifik. Dari lahirnya kerjasama ekonomi Asia Pasifik ini merupakan blok perdagangan lainnya yang terdapat di bagian lain yang ada di dunia.

Hal ini juga menjadi ketakutan bagi Jepang yang telah mendominasi terhadap kegiatan ekonomi yang terdapat di kawasan Asia Pasifik serta guna membantu untuk proses pendirian pasar baru supaya menghasilkan produk agrikultural hingga bahan mentah yang terdapat di luar Eropa. Dari forum yang satu ini bermarkaskan di Singapura dan telah diakui sebagai salah satu forum tertua dan blok multilateral dengan tingkat tertinggi yang terdapat di kawasan Asia Pasifik serta memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap global secara signifikan.

Pertemuan bagi para pemimpin ekonomi tahunan APEC pastinya dihadiri secara langsung oleh kepala pemerintahan yang berasal dari keseluruhan negara yang menjadi anggota dari APEC kecuali Taiwan yang telah diwakilkan dari pejabat level menteri yang dinamakan Tionghoa Taipei sebagai kepala ekonomi. Lokasi untuk pertemuannya sendiri telah dirotasi di setiap tahun diantara negara yang menjadi keanggotaan forum serta sebagai bentuk tradisi yang nantinya akan diikuti oleh keseluruhan pertemuan dengan setiap kepala pemerintahan yang bisa hadir menggunakan pakaian tradisional dari negara tuan rumah.

APEC juga mempunyai tiga pengamat secara resmi yaitu sekretariat perhimpunan bangsa-bangsa Asia tenggara, sekretariat forum kepulauan Pasifik dan dewan kerjasama ekonomi Pasifik. Tentunya dengan kehadiran forum kerjasama ekonomi Asia Pasifik ini memiliki sejarah yang cukup panjang untuk bisa diketahui oleh keseluruhan negara yang menjadi anggotanya.

Hal ini bermula di bulan Januari 1989 seorang perdana menteri Australia Bob Hawke memberikan usulan atas idenya supaya mendirikan kerjasama ekonomi yang menjadi lebih efektif untuk perkembangan di kawasan Asia. Sehingga berujung dengan diselenggarakannya pertemuan pertama kali APEC tepatnya di ibukota Australia yaitu Canberra dengan diketuai secara langsung oleh menteri luar negeri Australia Gareth Evans.

Rapat itulah yang dihadiri oleh menteri berasal dari 12 negara serta berujung terhadap komitmen supaya mengadakan pertemuan setiap tahun untuk masa depan di Singapura serta Korea Selatan. Negara yang berasal dari ASEAN menentang adanya usulan di awal dan gantinya yaitu dengan memberikan usulan kaukus ekonomi Asia Timur yang pastinya tidak dengan memasukkan negara non Asia seperti halnya Kanada, Amerika Serikat, Australia, serta Selandia Baru.

Dari usulannya tersebut ditentang oleh sejumlah negara yang berada di kawasan Amerika dan diberikan kritik pedas oleh Jepang serta Amerika Serikat. Pertemuan pertama dengan pemimpin ekonomi APEC diselenggarakan di tahun 1993 pada saat presiden Amerika Serikat Bill Clinton, sesudah melakukan diskusi bersama perdana menteri Australia Paul Keating yang telah mengundang para kepala pemerintahan yang berasal dari negara anggota supaya menghadiri pertemuan yang diselenggarakan di Pulau Blake.

Clinton mengharapkan bahwasanya hal seperti ini bisa melanjutkan negosiasi Uruguay round yang sebelumnya telah terhambat. Pada rapat yang diselenggarakan itulah beberapa pemimpin telah menyerukan supaya melanjutkan pengurangan terhadap batasan perdagangan dan investasi hingga menggagas adanya sebuah visi komunitas di kawasan Asia Pasifik supaya mendorong kesejahteraan dengan kerjasama.

Pada akhirnya mendirikan pusat sekretariat APEC yang terdapat di Singapura supaya memberikan kemudahan dalam proses koordinasi kegiatan yang dilakukan oleh organisasi tersebut. Di dalam pertemuannya pada tahun 1994 yang berlangsung di Bogor Indonesia tentunya para pemimpin APEC telah mengadopsi Bogor Goals atau dengan kata lain dari dalam bahasa Indonesia tujuan Bogor.

Hal ini memiliki tujuan dalam mendorong perdagangan serta investasi secara terbuka yang terdapat di kawasan Asia Pasifik dimulai dari tahun 2010 untuk para ekonomi industri serta di tahun 2020 untuk ditujukan pada ekonomi berkembang. Di tahun 1995, kerjasama ekonomi Asia Pasifik ini telah mendirikan adanya badan penasehat bisnis yang diberikan nama APEC Business Advisory Council (ABAC) yang terdiri atas 3 eksekutif bisnis yang berasal dari setiap negara anggota.

Di bulan April 2001, APEC telah melangsungkan kerjasama dengan adanya 5 organisasi internasional yang lainnya untuk melakukan peluncuran terhadap pelatihan data gabungan minyak. Di mana pada tahun 2005 telah menjadi joint organization data initiative.

KTT APEC telah diadakan di setiap tahun bersama negara-negara yang menjadi anggotanya. Pada pertemuan pertama untuk organisasi APEC yang diselenggarakan di kantira Australia di tahun 1989.

APEC telah menghasilkan deklarasi Bogor ketika diselenggarakan KTT di tahun 1994 yang diberlangsungkan di Bogor dengan memiliki tujuan supaya menurunkan tingkat bea cukai sampai 0 serta 5% yang terdapat di lingkungan Asia Pasifik untuk kawasan negara maju dengan paling lambatnya di tahun 2010. Sementara itu untuk sejumlah negara berkembang memiliki ketentuan selambat-lambatnya di tahun 2020.

Di tahun 1997 KTT APEC telah diselenggarakan di Vancouver Canada. Akan tetapi timbul kontroversi kepolisian setempat menggunakan bubuk merica supaya meredakan aksi terhadap pengunjung rasa yang memprotes kehadiran Soeharto untuk menjabat presiden Indonesia kala itu.

 

Kerja Sama di Bidang Ekonomi antar Negara Asia Pasifik

Kerja Sama di Bidang Ekonomi antar Negara Asia Pasifik – Kerja sama antar negara-negara menjadi wujud diplomasi yang sudah sangat umum. Organisasi pun terbentuk dari negara-negara yang mempunyai kepentingan yang sama dan berusaha mencapai tujuan yang sama itu secara komunal. Organisasi negara-negara terbesar tentu saja adalah PBB yang membawahi banyak bidang dan menjadi organisasi dengan kewanangan yang sangat besar baik itu dalam ranah ekonomi, kesehatan, dan hingga keamanan di negara-negara anggotanya. Selain itu, ada juga organisasi seperti ASEAn yang anggotanya adalah negara-negara di wilayah Asia Tenggara dan memiliki beragam bentuk kerja sama di berbagai bidang. Organisasi yang serupa dan lebih luas hadir dalam bentuk kerja sama negara-negara Asia Pasifik. Ada beberapa persamaan antara-negara di wilayah Asia Pasifik sehingga muncul suatu kerja sama nyata. Inipun kemudian hadir dalam bentuk organisasi resmi bernama APEC atau Asia-Pacific Economic Cooperation.

APEC menjadi suatu bentuk kerja sama nyata multilateral antar banyak negara. Anggotanya memang negara-negara yang ada di wilayah Asia dan Pasifik. Ada dua puluhan anggota yang sudah resmi bergabung. APEC ini sudah terbentuk sejak cukup lama. APEC terbentuk sejak 1989 dan salah satu tujuan utamanya memang di bidang ekonomi. Bahkan, anggota-anggotanya pun menjadi suatu entitas ekonomi sehingga keanggotaannya tidak semata sebagai wujud suatu negara. Tujuannya memang jelas untuk memajukan ekonomi di anggota dari negara yang masuk dalam cakupan lingkar Asia dan Pasifik ini. Kerja sama yang ada juga tidak terkait dengan politik dan karena itu keanggotannya lebih pada entitas ekonomi walau tentu dampaknya akan secara langsung dan tidak langsung dirasakan oleh negara anggotanya.

Dari APEC ini, ada tujuan nyata yang memang sudah dirumuskan dan berusaha dicapai bersama-sama. Pertama, itu adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan jaringan ekonomi yang saling menyokong di wilayah Asia dan Pasifik. Lalu, karena ini adalah kaitannya dengan ekonomi, hal paling nyata tentu saja adalah memperkuat sistem perdagangan dan ini terbentuk dalam beragam kebijakan yang ekslusif bagi anggota-anggota di APEC ini. Kerja sama lebih lanjut juga diupayakan di bidang ekonomi. Termasuk dengan saat ini ekonomi mulai masuk ke ranah ekonomi digital, ini pun menjadi perhatian dari APEC. Kerja sama tidak saja dalam hal kebijakan tapi juga dalam pelaksanaan latihan bersama dalam merumuskan kebijakan ekonomi yang konstruktif bagi anggota yang ada di dalam APEC.

Salah satu bentuk kerja sama yang nyata dari APEC ini terjadi saat pandemi COVID-19 melanda seluruh dunia. Semua negara menjadi korban dari pandemi ini. Saat vaksin pun mulai ditemukan dan kasus pandemi mulai menurun, sektor perekonomian mengalami hantaman yang sangat besar. Dengan beragam situasi yang disebabkan oleh pandemi, banyak negara yang terpuruk di bidang ekonomi, termasuk juga di wilayah Asia dan Pasifik. Walau memang COVID-19 masuk dalam ranah kesehatan, dampak yang sangat besar juga dialami di sektor ekonomi sehingga APEC pun mengupayakan kebangkitan ekonomi pasca pandemic tersebut.

Percepatan penanagan pandemi dan pemulihan menjadi bentuk nyata kerja sama di APEC ini. Hal ini juga tertuang dalam pertemuan APEC di masa pandemic yang lalu. Percepatan pemulihan ini tidak sekedar di bidang ekonomi, tapi pertama-tama tentu saja menekan angka kasus COVID-19 sehingga salah satu bentuk nyata adalah pengupayaan distribusi vaksin secara luas agar mudah diakses di wilayah Asia Pasifik. Dengan sudah mulai ditekannya kasus pandemi, kemudian kerja sama diupayakan dan dirumuskan. Salah satunya adalah untuk membangun kerja sama di sektor perdagangan yang sempat meredup pasca pandemi karena banyak negara melakukan isolasi sehingga kegiatan eksport dan import pun menjadi sulit dilakukan. Dengan sudah membaiknya kondisi yang ada, kerja sama perdagangan setidaknya di wilayah Asia Pasifik perlu segera dibangkitkan dengan adanya kebijakan perdagangan baru untuk beradaptasi dengan situasi yang ada.

Perhatian lainnya adalah pengupayaan dan pemberdayaan ekonomi digital yang memang menjadi salah satu hal yang justru hidup dan tumbuh dengan cukup bagus di masa pandemi. Dengan minimnya interaksi bahkan dalam cakupan wilayah suatu provinsi dalam negara dan wilayah lebih kecil lagi, ekonomi digital seperti dengan akses belanja online justru menjadi solusi. Karena itu, ekonomi digital menjadi bentuk langkap adaptif yang perlu diberdayakan dan ditingkatkan di APEC dalam masa pemulihan usai pandemi.

Situasi yang sempat sulit di banyak negara, termasuk di negara Asia Pasifik pun juga memicu agenda untuk pemberdayaan investasi agar masuk kembali ke negara-negara di wilayah Asia Pasifik ini. dengan terpuruknya sektor ekonomi, suntikan dari investasi memang diperlukan untuk bisa bangkit kembali dalam upaya pemulihan pasca pandemi. Bahkan dalam pertemuan di Selandia Baru pada 2021 lalu, digalakkan perhatian utama pada perdagangan barang-barang esensial untuk pemulihan di usai masa pandemi. Barang esensial ini termasuk dalam bahan pangan dasar hingga keperluan perangkat kesehatan.

Selain penanganan dalam pemulihan pasca pandemi, hal yang sudah lama berjalan dan masih tetap ada sampai saat ini adalah kerja sama dalam bidang transfer teknologi dan pengetahuan dalam mengupayakan perkembangan ekonomi. Dengan kapabilitas anggota yang berbeda-beda di banyak sektor, transfer teknologi dan pengetahuan ini juga penting. Termasuk juga sudah muncul adanya Business Travel Card yang berlaku spesifik antar negara-negara Asia Pasifik sehingga mempermudah akses perjalanan ke negara-negara tersebut dan komunikasi hingga perdagangan pun menjadi jauh lebih mudah dan efektif. Masing-masing negara pun diupayakan untuk membuka pasarnya untuk beragam produk eksport unggulan dari negara-negara peserta guna mendukung perkembangan di tiap negara di wilayah Asia Pasifik.

Perhatian Kerja Sama Negara Asia-Pasifik di Bidang Lingkungan

Perhatian Kerja Sama Negara Asia-Pasifik di Bidang Lingkungan – Kerja sama antar negara menjadi hal yang tidak aneh sama sekali. Tiap negara bisa menjalin kerja sama bilateral dan ragam bentuk kerja sama lainnya dalam berbagai bidang. Dalam kondisi saat ini dengan banyaknya negara dan beragam keperluan dan kebutuhan yang ada, banyak negara yang kemudian membentuk suatu kerja sama berdasarkan suatu persamaan tertentu. Salah satu yang paling umum adalah kerja sama terkait kesamaan wilayah. Hal ini bisa terlihat seperti pada kehadiran dari ASEAN yang merupakan kerja sama antar negara-negara yang berada di wilayah Asia Tenggara.

Bentuk kerja sama yang ada pun mencakup banyak bidang, mulai dari bidang ekonomi, bidang politik, lingkungan, budaya, dan ragam bidang lainnya. Cakupan yang lebih luas lagi adalah kerja sama antar negara-negara Asia Pasifik. Ada kerja sama yang sudah resmi terbentuk dengan nama APEC yang fokusnya lebih di bidang ekonomi dan ada bentuk kerja sama lainnya. Hal tersebut bisa ditemukan salah satunya dalam bentuk kerja sama di bidang lingkungan. Salah satu yang terwujud adalah dalam bentuk pertemuaan Asia-Pacific Rainforest Summit. Ini merupakan bentuk kerja sama dari negara-negara di Asia-Pasifik yang mempunyai hujan hujan tropis.

Sebagian besar negara-negara di wilayah Asia dan Pasifik memang berada dalam wilayah dengan iklim tropis. Negara-negara ini mempunyai wilayah hutan hujan tropis yang sudah alami terbentuk. Walau demikian, dengan perkembangan manusia dan eksplorasi serta perluasan wilayah, cakupan hutan hujan tropis atau rainforests itu memang semakin hari semakin menyusut. Padahal, peran dari hutan hujan tropis sangatlah penting. Itu merupakan bagian dari paru-paru dunia. Dengan kata lain, hujan hujan tropis tidak saja membawa manfaat bagi suatu negara yang di wilayahnya terdapat hujan itu, namun itupun membawa cakupan manfaata yang lebih besar kepada bumi secara umum. Karena itu, negara-negara yang memang memiliki hutan hujan tropis mulai membangun kesadaran untuk melakukan konservasi dan menjaga hutan yang ada. Pihak negara-negara lain juga menunjukkan dukungan. Ini diperlukan agar eksploitasi terhadap hutan bisa berkurang.

Hutan hujan di negara-negara Asia-Pasifik memegang peranan penting. Di tengah pemanasan global yang menjadi isu di dunia, peran hutan sangat penting dalam menekan pemanasan global dan bahkan mengurangi dampak yang saat ini sudah cukup massif. Hal ini tentu perhatian sehingga dengan adanya acara seperti Asia-Pacific Rainforest Summit ini memang penting. Ini menjadi bentuk nyata dari kerja sama antara negara-negara Asia-Pasifik dalam mengelola lingkungan yang ada. Ada banyak hal yang dibicarakan dan kemudian juga menjadi agenda dan kesepakatan bersama. Tujuan utamanya tentu adalah memperkuat kemitraan negara-negara Asia Pasifik yang mempunyai hutan agar bisa mendapatkan dukungan dan mampu menjalankan program yang jelas untuk konservasi hutan yang ada. Salah satu agenda paling nyata adalah upaya deforestasi hutan terutama yang ada di wilayah Asia Tenggara dan negara-negara Pasifik. Ini menjadi perhatian sangat besar karena saat ini sudah sangat sering terjadi pembalakan dan pemukaan wilayah hutan untuk keperluan pemukiman dan industry. Tidak saja itu, ada bahaya nyata seperti kebakaran hutan baik itu yang disengaja ataupun juga tidak disengaja. Dalam beberapa tahun terakhir, cukup sering terjadi berita kebakaran hutan yang tidak mengikis hutan, tapi juga mengancam flora dan fauna yang hidup di dalamnya. Karena itu, negara-negara sepakat untuk memperketat peraturan terkait pemberdayaan dan penggunaan hutan itu dengan tetap memperhatikan risiko kebakaran hutan yang ada.

Hal lainnya yang juga dibicarakan tidak saja tentang hutan saja, tapi juga tentang emisi karbon yang ada. Emisi karbon memang menjadi salah satu sumber dan penyebab utama dari parahnya pemanasan global yang ada. Ini berasal dari konsumsi bahan bakar fosil yang massif baik itu dalam sektor transportasi, industri, hingga juga sektor perumahan dengan penggunaannya dalam sumber daya listrik. Beberapa negara di Asia-Pasifik memang masih banyak yang menggunakan bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik, dan salah satu yang banyak digunakan adalah batu bara. Karena itu, rumusan tentang pemanfaatan energi yang terbarui dan penekanan emisi yang ada menjadi salah satu buah dan menjadi agenda kerja sama dalam negara-negara Asia-Pasifik ini.

Terkait emisi ini, negara-negara juga bekerja sama dalam pengolahan limbah secara positif. Hal ini sangat penting karena limbah industri dan limbah lainnya menjadi bagian penting dalam aspek konservasi lingkungan. Negara-negara Asia-Pasifik juga berkomitmen untuk menetapkan peraturan yang ada, termasuk dalam penurunan tingkat emisi yang ada. Salah satunya adalah komitmen dari Indonesia yang mengupayakan menurunkan tingkat emisi dari 29% menjadi 17,2% saja dalam jangka waktu beberapa tahun ke depan. Menurunkan tingkat emisi secara drastis memang tidak mudah dilakukan. Karena itu, kerja sama dalam pemberdayaan dan pengembangan teknologi untuk energi terbarukan menjadi perhatian penting dalam kerja sama Asia-Pasifik di bidang lingkungan.

Indonesia sebagai salah satu bagian dari negara Asia-Pasifik dan sekaligus memiliki hutan hujan tropis terbesar di dunia pun mendapatkan perhatian. Indonesia mempunyai hutan terluas ketiga di dunia saat ini sehingga perannya dalam menjadi paru-paru dunia dan rumah bagi beragam fauna dan flora sangatlah penting. Karena itu, ada agenda yang diupayakan bersama-sama baik oleh pemerintah Indonesia dan juga dalam kerja sama dengan Asia-Pasifik. Salah satunya adalah pengolahan lahan gambut. Lahan gambut salah satunya yang ada di Kalimantan memiliki potensi besar dalam konservasi lingkungan sehingga studi dan program pengembangan dan pemberdayaannya menjadi salah satu hal yang diupayakan bersama antar negara-negara Asia-Pasifik.

Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Lingkungan Asia Pasifik

Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Lingkungan Asia Pasifik – Suatu negara tentu tidak bisa begitu saja berdiri sendiri. Tiap negara perlu adanya negar lain dan ini mendorong munculnya beragam bentuk kerja sama baik itu kerja sama bilateral hingga kerja sama multilateral dengan cakupan yang sangat luas. Negara-negara dengan perhatian yang sama dan tujuan yang sama pun berusaha untuk menjalin kerja sama yang menguntungkan untuk semua pihak. Untuk kerja sama dan organisasi negara-negara terbesar tentu saja adalah PBB. Lalu, beberapa negara dengan kesamaan wilayah pun membangun kerja sama. Wilayah di Asia Tenggara mempunyai ASEAN. Secara lebih luas lagi, negara-negara di wilayah Asia Pasifik pun kemudian membentuk organisasi dan kerja sama, seperti di bidang ekonomi sebagaimana yang ada dalam APEC atau Asia Pacific Economic Cooperation.

APEC memang mempunyai perhatian utama di bidang ekonomi. Tujuan utamanya adalah mengembangkan sektor ekonomi di tiap negara yang ada di lingkaran Asia Pasifik ini, terutama anggota yang masuk dalam organisasi APEC ini. Ada 21 anggota yang saat ini tergabung dan APEC sudah terbentuk sejak 1989 yang lalu. Di sektor ekonomi, memang ada banyak hal yang dikerjakan dan bisa diupayakan bersama. Lebih lagi, ekonomi akan terkait dengan perdagangan dan suatu negara tentu tidak bisa mencukupi kebutuhannya sendiri. Bahkan negara dengan sumber daya yang kaya seperti Indonesia pun tetap perlu untuk import beberapa bahan kebutuhan untuk mencukupi kebutuhan industri dan sektor lainnya.

Negara di Asia Pasifik tentu saja tidak sekedar import saja, tapi juga eksport untuk menjual barang komoditas yang ada di negara itu dan diperlukan oleh negara lainnya. Salah satu tujuan dari kehadiran APEC ini adalah untuk membuka jalur perdagangan yang lebih mudah sehingga keperluan akses import dan eksport tidak akan sulit dilakukan oleh negara-negara di wilayah Asia Pasifik. Hal ini terbukti berhasil dan memang berjalan dengan baik. Salah satu bentuk kerja sama yang ada di bidang perdagangan itu adalah terbukanya pasar untuk komoditas eksport utama dari negara-negara di Asia Pasifik. Masalah-masalah di perbatasan dan akses lainya pun dipermudah sebagai bentuk kerja sama yang nyata di dalam Asia Pasifik ini.

Pelaku usaha pun juga diuntungkan dengan adanya Business Travel Card yang sudah berlaku di anggota-anggota APEC. Pelaku usaha dipermudah dalam melakukan bisnis dan perdagangan dengan akses ini. Perjalanan bisnis ke negara-negara di wilayah Asia Pasifik sangat dipermudah dengan adanya Business Travel Card itu. Dengan begitu, pengembangan perusahaan bisa didorong dan perdagangan menjadi jauh lebih lancar. Tak hanya itu, pintu investasi pun menjadi lebih lancar dan banyak negara yang sudah mendapatkan keuntungan dari hal ini. Bahkan, masing-masing anggota Asia Pasifik berkomitmen untuk bekerja sama dalam transfer pengetahuan dan teknologi untuk mendukung perkembangan perekonomian. Pelatihan-pelatihan pun digalakkan dan diselenggarakan untuk mengembangkan SDM atau Sumber daya manusia yang diperlukan.

Salah satu bentuk kerja sama yang cukup besar terasa adalah dengan pertemuan APEC 2021 dengan topik untuk membicarakan kerja sama dalam pemulihan pasca pandemi COVID-19. Pandemi ini memang menjadi teror luar biasa di banyak negara dan tidak saja sektor kesehatan yang mendapatkan dampak besar, perekonomian pun terpuruk. Anggota APEC pun berusaha membangun kerja sama nyata untuk sama-sama bangkit dan pulih dari pandemi di sektor ekonomi. Salah satu bentuk nyata adalah dalam kebijakan perdagangan. Tidak saja pintu perdagangan kembali dibuka usai adanya banyak isolasi yang terjadi, tapi juga ada kebijakan baru untuk beradaptasi dengan situasi baru yang muncul, Ekonomi digital juga diupayakan bersama-sama.

Kerja sama negara-negara di Asia Pasifik ini tidak saja di bidang ekonomi. Ada bidang lainnya juga yang menjadi kerja sama dan perhatian bersama. Salah satunya ada di bidang lingkungan. Lingkungan menjadi perhatian besar di banyak negara saat ini dengan isu global warming yang telah menjadi ancaman nyata dan menyebabkan banyak perubahan di iklim dan perubahan lainnya secara luas. Karena itu, negara-negara di wilayah Asia Pasifik yang khususnya mempunyai wilayah hutan pun memiliki bentuk kerja samanya tersendiri, dan salah satunya hadir dalam Asia-Pacific Rainforest Summit. Dari nama pertemuan negara-negara ini, sudah cukup jelas bahwa isu lingkungan yang diangkat sangat berkaitan erat dengan hutan. Hutan memang menjadi elemen penting dalam mengatasi beragam isu lingkungan, terutama dalam ancaman pemanasan global yang terjadi saat ini.

Ada banyak bentuk kerja sama yang disepakati dari pertemuan negara-negara pemilik hutan di Asia Pasifik ini. Salah satunya tentu saja adalah penghijauan dan konservasi untuk hutan yang ada. Kenyataannya memang saat ini luasan hutan semakin menyusut tiap tahunnya dengan pembukaan lahan untuk perumahan hingga industri. Padahal, hutan menjadi paru-paru dunia dan menjadi rumah bagi beragam fauna dan flora yang sebagian mulai terancam punah karena eksploitasi hutan yang ada.

Ditambah lagi, sering terjadi kasus kebakaran hutan entah itu terjadi secara disengaja atau tidak. Karena itu, konservasi dan pengembangan wilayah hutan menjadi bentuk kerja sama dan diupayakan untuk menjadi kebijakan resmi di tiap negara-negara yang terlibat dalam summit tersebut. Tak hanya itu, upaya dalam penanaman hutan mangrove juga menjadi opsi yang bisa dilakukan. Selain menambah wilayah dan area hijau, ini juga menangkal erosi dengan peningkatan air laut yang ada saat ini sebab mencairnya es di kutub karena pemanasan global. Pemberdayaan lahan gambut juga menjadi salah satu anggota. Indonesia yang memiliki wilayah hutan terlus ketiga di dunia dan cakupan hutan gambut yang luas pula pun mendapatkan bantuan dalam pemberdayaan dan konservasi hutan gambut yang ada.

Mengenal Lebih Dekat dengan Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik

Mengenal Lebih Dekat dengan Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik dan Tujuannya – Beberapa waktu yang lalu untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi di Asia Pasifik, sejumlah pemimpin dunia mendatangi KTT APEC ke-29 termasuk Indonesia. Diketahui kegiatan itu dilaksanakan di Bangkok Thailand tepatnya pada tanggal 18 hingga 19 November 2022. Lantas apa sebenarnya maksud dari kerjasama ekonomi Asia Pasifik itu?.

Apa Itu Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik?

Kerjasama ekonomi Asia Pasifik atau lebih dikenal dengan sebutan APEC itu sudah ada sejak tahun 1983. APEC sendiri merupakan forum Kerjasama yang dilakukan oleh 21 negara di lingkar samudra Pasifik. Adapun negara yang melakukan kerjasama ekonomi Pasifik ini seperti Australia, Taiwan, Amerika Serikat, Papua Nugini, Singapura, Meksiko, Cina, Hongkong, Indonesia, Filipina, Peru dan lain-lain. Dikarenakan setiap anggota APEC ini selalu menjalin interaksi yang lebih intens maka sering disebut dengan “ekonomi”. Bukan hanya itu saja namun APC ini juga termasuk ke dalam kerjasama non politis. Hal itu dikarenakan di dalamnya ada keanggotaan Taiwan dan Hongkong. Perlu diketahui bahwa Kerjasama yang dilakukan oleh beberapa negara ini dibentuk atas dasar prinsip. Adapun beberapa prinsip yang melatarbelakangi terbentuknya APEC seperti berikut ini.

  • Consensus

Prinsip pertama yang menjadi faktor bisa terbentuknya APEC yaitu Consensus. Prinsip ini memiliki arti di mana semua keputusan yang dibuat oleh APEC wajib disepakati para anggotanya dan bisa memberikan manfaat untuk lainnya.

  • Voluntary and Non Binding

Voluntary and Non Binding juga termasuk ke dalam prinsip yang mengawali terbentuknya kerjasama Asia Pasifik. Voluntary and Non Binding sendiri memiliki arti di mana kesepakatan yang sudah dibuat oleh APEC boleh dilaksanakan secara sukarela atau tidak mengikat.

  • Differentiated Time Frame

Prinsip berikutnya yang melatarbelakangi terbentuknya kerjasama ekonomi Asia Pasifik yaitu Differentiated Time Frame. Dengan adanya prinsip ini diharapkan negara-negara yang memiliki ekonomi maju bisa melakukan liberalisasi terlebih dahulu.

  • Concerted Unilateralism

Concerted Unilateralism merupakan prinsip kerjasama ekonomi Asia Pasifik yang pelaksanaan kebijakannya bisa dilakukan dengan cara bersama-sama sesuai kemampuan dari setiap perekonomian negara masing-masing. Dengan begitu kebijakan ini bisa dilakukan tanpa adanya syarat resiprositas.

Diketahui keempat prinsip di atas telah berhasil menciptakan anggota APEC yang mampu melaksanakan komitmen dengan lebih efektif lagi. Bukan hanya itu saja namun fleksibilitas yang diberikan terbukti bisa bermanfaat bagi seluruh anggota APEC dengan beragam jenis mulai dari untuk berimprovisasi, melakukan uji coba dan mengembangkan pelatihan bersama.

 

Mengetahui Tujuan Utama Dibentuknya Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik

Pada dasarnya tujuan utama dari dibentuknya APEC yaitu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kemakmuran penduduk yang ada di kawasan Asia Pasifik. Untuk mewujudkan hal itu APEC akan memfasilitasi para pedagang, memberikan investasi lebih bebas dan terbuka di berbagai kawasan dan menjalin kerjasama untuk mengembangkan kapasitas ekonomi setiap anggotanya. Selain itu agar tujuan tersebut segera tercapai APEC juga menerapkan target yang diberi nama “The Bogor Goals”. Diketahui target itu dibuat karena hasil kesepakatan dari pertemuan KTT APEC yang dilakukan di Bogor pada tahun 1994.

Beberapa Manfaat dari Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik yang Sudah Dirasakan Indonesia

Faktanya kerjasama ekonomi Asia Pasifik itu sudah banyak dirasakan oleh negara Indonesia. Salah satu manfaat yang sudah dirasakan oleh Indonesia yaitu kegiatan investasi melintas perbatasan sangat mudah dilakukan. Namun bukan hanya itu saja masih banyak lagi manfaat lainnya seperti di bawah ini.

Sebagai sarana untuk mengembangkan kepercayaan serta hubungan yang saling menguntungkan dari negara mitra strategis di kawasan Indonesia.

Menjadi sarana yang berfungsi untuk memastikan jika pasar Asia Pasifik tetap terbuka bagi produk ekspor unggulan buatan Indonesia. Menjadi sarana untuk meningkatkan investasi antar negara.

Sebagai sarana untuk meningkatkan kapasitas serta daya saing Indonesia melalui berbagai macam proyek dan pelatihan teknis.

Tiga Pilar dari Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik yang Perlu Diketahui

Untuk mewujudkan tujuan dari Bogor goal yang sudah dibuat pada tahun 1994 itu. Kerjasama ekonomi Asia Pasifik membuatnya atas dasar tiga pilar. Adapun tiga pilar yang ada dalam APEC itu seperti berikut ini.

  • Pilar Perdagangan dan Kegiatan Investasi Lebih Terbuka

Diharapkan dengan adanya pilar ini bisa menghilangkan hambatan tarif dan non tarif bagi para pelaku ekspor impor dan investasi. Bukan hanya itu saja namun tujuan dibuatnya pilar perdagangan dan kegiatan investasi ini agar nantinya mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi bagi para anggota APEC dan meningkatkan standar hidup bagi seluruh kawasan Asia Pasifik.

  • Pilar ECOTECH

Perlu diketahui bahwa salah satu pilar dari APEC ini lebih menitikberatkan pada penyediaan pelatihan dan kerjasama di bidang pembangunan. Selain itu kerjasama ekonomi dan teknik ini juga berfungsi untuk mempermudah anggota APEC dalam mengambil manfaat dari perdagangan internasional guna mengembangkan kapasitas institusional maupun personil.

  • Pilar Fasilitas Investasi dan Perdagangan

Untuk pilar fasilitas investasi dan Perdagangan ini lebih fokus pada pengurangan biaya transaksi dan meningkatkan akses terkait informasi jual beli. Dengan adanya pilar ini diharapkan juga mampu mempermudah administrasi pelabuhan dan penyelarasan kebijakan. Diketahui kegiatan ini sudah didukung oleh masing-masing ekonomi anggota dengan cara menjalankan reformasi struktur di dalam negara.

APEC sendiri diadaptasi dengan tujuan agar para anggotanya siap menghadapi berbagai tantangan baru yang terkait dengan kesejahteraan ekonomi kawasan. Kegiatan itu termasuk juga memastikan perencanaan pandemi, penanganan terorisme dan ketahanan bencana. Demikian ulasan singkat tentang pengertian kerjasama ekonomi Asia Pasifik yang perlu Anda ketahui.

Daftar Negara yang Melakukan Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik

Daftar Negara yang Melakukan Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik – APEC sendiri merupakan sebuah organisasi yang memiliki tujuan utama untuk mensejahterakan para anggotanya khususnya di kawasan Asia Pasifik. Organisasi yang sudah ada sejak tahun 1989 itu diprakarsai oleh 12. Di mana kedua belas negara itu mempunyai garis pantai yang ada di samudra Pasifik. Lantas siapa saja negara yang memprakarsai berdirinya kerjasama ekonomi Asia Pasifik itu?.

7 Negara yang Memprakarsai Berdirinya Organisasi APEC

Setidaknya terdapat 7 negara yang melatarbelakangi berdirinya kerjasama ekonomi Asia Pasifik yang perlu Anda ketahui. Dimana sebagian besar negara itu memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak. Adapun delapan negara yang dimaksud itu seperti berikut ini.

1. Australia
Australia menjadi negara pertama yang melatarbelakangi berdirinya kerjasama Asia Pasifik. Bahkan di tahun 1989 Australia menjadi tuan rumah pertama untuk penyelenggaraan KTT APEC. Negara yang terkenal karena binatang kanggurunya ini memiliki jumlah penduduk sekitar 26 juta orang. Dengan jumlah penduduk yang banyak itu membuat Australia termasuk ke dalam negara terpadat. Sedangkan untuk mata uang yang digunakan oleh negara itu berupa dolar Australia.

2. Brunei Darussalam

Negara selanjutnya yang memprakarsai berdirinya kerjasama ekonomi Asia Pasifik yaitu Brunei Darussalam. Negara dengan luas wilayah 5765 KM ini lokasinya berdekatan dengan pulau Kalimantan dan hampir sebagian menyentuh laut Tiongkok Selatan. Di Asia tenggara sendiri Brunei Darussalam mempunyai indeks pembangunan manusia yang cukup tinggi. Dengan begitu menyebabkannya bisa dikelompokkan menjadi negara maju. Berdasarkan dana moneter internasional produk domestik bruto yang dihasilkan oleh Brunei Darussalam itu per kapitalnya termasuk terbesar kelima di dunia. Bukan hanya itu saja namun Brunei Darussalam juga dikenal karena kemakmurannya dan ketegasannya dalam menjalankan syariat Islam dengan baik. Hingga tahun 2020 jumlah penduduk negara Brunei Darussalam mencapai 460,345 jiwa.

3. Korea Selatan

Korea Selatan menjadi negara ketiga yang memprakarsai berdirinya kerjasama ekonomi Asia Pasifik. Negara yang dikenal dengan nama Hunk gula ini diketahui mulai bergabung dengan APEC pada tahun 1991 yang kala itu pemimpin tuan rumahnya adalah presiden Roh Tae Woo. Untuk musimnya sendiri Korea Selatan berjumlah 3 yang masing-masing dipengaruhi oleh iklim dari daratan Asia. Adapun beberapa musim yang ada di Korea Selatan seperti berikut.

  • Musim panas

Musim pertama yang ada di Korea Selatan adalah panas. Umumnya musim panas itu akan berlangsung setiap bulan Juni yang suhunya bisa mencapai 40 derajat Celcius. Di mana suhu 40 derajat Celcius itu sering terjadi di kota di Daegu.

  • Musim Hujan

Pengaruh iklim dari daratan Asia menyebabkan Korea Selatan memiliki musim hujan. Untuk musim hujan di Korea Selatan sendiri jatuh setiap akhir bulan mulai juli hingga Agustus di berbagai semenanjung. Bahkan ketika sedang musim hujan negara itu bisa merasakan suhu hingga minus 10 derajat di berbagai provinsi.

  • Musim Gugur

Negara Korea Selatan juga mempunyai musim gugur yang biasanya akan terjadi pada musim panas. Tidak jarang ketika musim gugur telah tiba Korea Selatan kerap mendapatkan serangan berupa angin Taifun. Diketahui angin Taifun itu juga bisa memakan banyak korban jiwa.

4. Kanada

Diketahui negara Kanada bergabung dengan APEC pada tahun 1997. Di kawasan Amerika Serikat Kanada merupakan negara yang lokasinya berada di paling utara. Negara yang dikenal dengan sistem kerajaan ini memiliki 10 provinsi dan 3 teritori dengan menganut sistem desentralisasi. Dikarenakan sistem perekonomiannya tergantung pada hasil alam membuat Kanada termasuk ke dalam negara maju. Oleh karenanya tidak heran jika sistem perekonomian di Kanada menjadi terbesar ke-10 di dunia. Perlu diketahui bahwa jumlah imigran yang ada di Kanada itu termasuk paling besar apabila dibandingkan dengan negara lainnya. Untuk jumlah penduduknya sendiri hingga Tahun 2022 mencapai 38.929.902 juta jiwa.

5. Singapura

Negara yang lokasinya tidak jauh dari Indonesia ini telah menjadi anggota kerjasama ekonomi Asia Pasifik sejak tahun 1990. Pada saat itu ketika bergabung Singapura dipimpin oleh perdana menteri bernama Goh Chok Tong. Singapura juga pernah menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan KTT APEC di tahun 1990. Menurut sejarahnya negara yang lokasinya berada di ujung selatan semenanjung Malaya ini memiliki imigran panjang. Selain itu penduduk dari Singapura juga cukup beragam yang terdiri dari orang Melayu, India, Arab dan keturunan Asia. Untuk itu wajar jika negara yang tidak terlalu luas ini mempunyai jumlah penduduk hingga 6 juta jiwa.

6. Amerika Serikat

Ternyata anggota dari kerjasama ekonomi Asia Pasifik itu juga ada yang berasal dari benua Eropa yakin Amerika Serikat. Untuk Amerika Serikat sendiri mulai bergabung dengan APEC sejak tahun 1993. Dengan luas wilayah mencapai 3,79 juta mil menyebabkan Paman Sam menjadi negara terluas keempat di dunia. Selain itu Amerika Serikat juga termasuk negara multi teknik dan multikultural sama seperti Indonesia. Penyebab utama mengapa Amerika Serikat menjadi multiteknik dikarenakan adanya beberapa imigran besar-besaran yang menjadikan negara itu sebagai tempat tujuan. Diketahui penduduk asli Amerika Serikat itu berasal dari migrasi Asia ke daratan yang sudah terjadi sejak 15.000 lalu.

7. Malaysia

Negara berikutnya yang juga memprakarsai terbentuknya kerjasama ekonomi Asia Pasifik yaitu Malaysia. Malaysia bergabung dengan APEC sejak tahun 1992 dan pernah menjadi tuan rumah KTT di tahun 2020. Namun sayangnya KTT APEC yang diselenggarakan di Malaysia itu hanya dilakukan secara online. Hal itu dikarenakan pada saat Malaysia menjadi tuan rumah kondisi dunia sedang dilanda oleh pandemi covid-19. Untuk jumlah penduduknya sendiri hingga saat ini telah mencapai 33 juta jiwa dengan pendapatan domestik bruto sebesar $ 439,373 miliar.

Demikianlah ulasan singkat tentang beberapa negara yang memprakarsai terbentuknya kerjasama ekonomi Asia Pasifik.

8 Faktor Penyebab Polusi di Asia Pasifik

8 Faktor Penyebab Polusi di Asia Pasifik – Polusi lingkungan menjadi permasalahan umum yang kerap dihadapi oleh negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Bahkan saking parahnya permasalahan itu membuat antar negara di Asia Pasifik bekerja sama untuk mengatasinya. Umumnya penyebab dari pencemaran lingkungan itu dikarenakan para penduduknya membuang sampah secara sembarangan.

Namun bukan hanya itu saja masih banyak lagi faktor yang menjadi penyebab terjadinya pencemaran lingkungan di Asia Pasifik itu. Untuk mengetahui apa saja faktor penyebab pencemaran lingkungan tersebut langsung baca ulasan di bawah ini hingga selesai.

Beberapa Penyebab Polusi Lingkungan di Asia Pasifik

Tentunya agar bisa mengatasi pencemaran lingkungan yang terjadi di Asia Pasifik perlu mengetahui penyebabnya terlebih dahulu. Adapun delapan penyebab polusi yang terjadi di Asia Pasifik seperti di bawah ini.

  • Penggunaan Bahan Peledak untuk Menangkap Ikan

Permasalahan pencemaran lingkungan pertama yang terjadi di Asia Pasifik adalah polusi air. Polusi itu terjadi dikarenakan air di sungai maupun laut terkontaminasi dengan bahan-bahan kimia yang berasal dari peledak atau racun untuk menangkap ikan. Bukan hanya itu saja peledak tersebut juga bisa mengganggu ekosistem di laut menjadi rusak dan tidak sehat lagi. Bahkan yang lebih parahnya terumbu karang dan habitat laut akan musnah dikarenakan racun tersebut. Untuk itu agar hal ini tidak terjadi disarankan bagi para nelayan yang hendak menangkap ikan perlu menggunakan alat-alat dan bahan bersifat aman.

  • Kegiatan Penebangan Pohon Secara Liar

Diketahui permukaan tanah yang ada di kawasan Asia pasific itu jumlahnya semakin sedikit ketika hujan turun. Umumnya permasalahan ini bisa terjadi dikarenakan hutan yang gundul sehingga tanah akan terbawa arus air dan mengalir ke sungai. Kegiatan penebangan hutan secara sembarangan ini juga akan memberikan dampak pada tanah menjadi longsor dikarenakan tidak bisa menampung air hujan sehingga mudah terkikis. Dalam hal ini untuk mengatasi permasalahan tersebut bisa dilakukan dengan melakukan tebang pilih dan reboisasi atau penghijauan.

  • Asap Rokok

Selain pencemaran tanah, ternyata tidak sedikit Negara di kawasan Asia Pasifik yang mengalami permasalahan polusi udara. Kebanyakan penyebab dari polusi udara ini dikarenakan asap rokok yang mengandung zat-zat berbahaya. Zat-zat yang terkandung dalam rokok itu tidak hanya berbahaya untuk pelakunya saja namun juga orang-orang di sekitar. Di mana orang-orang yang menghirup asap rokok itu jauh lebih riskan terkena berbagai penyakit mulai dari kanker, paru-paru dan sesak nafas. Untuk mengatasi permasalahan itu biasanya negara di kawasan Asia Pasifik telah menyediakan ruangan khusus rokok bagi para pengguna.

  • Pencemaran dari Bahan Radioaktif

Pencemaran dari bahan radioaktif juga permasalahan yang saat ini banyak dikeluhkan oleh negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Jika permasalahan ini tidak segera diatasi bisa mengakibatkan mutasi gen yang menimbulkan penyakit berbahaya seperti kanker atau tumor. Biasanya debu radioaktif yang menjadi penyebab pencemaran udara ini berasal dari bom, reaktor nuklir dan lain-lain. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu menghindari pembuatan bom menggunakan bahan-bahan yang mengandung radioaktif dan zat kimia berbahaya bagi tubuh manusia.

  • Asap dari Kendaraan Bermotor

Pencemaran udara yang terjadi di kawasan Asia Pasifik itu kebanyakan disebabkan karena asap dari kendaraan bermotor. Asap kendaraan bermotor itu kurang baik untuk kesehatan manusia dan bisa mengganggu proses fotosintesis pada tumbuhan. Hal itu dikarenakan asap dari kendaraan bermotor mengandung hasil pembakaran yang tidak sempurna dan kurang ramah terhadap lingkungan. Cara mengatasi permasalahan tersebut bisa dilakukan dengan cara menggunakan masker dan mengurangi pemakaian kendaraan roda dua dan empat.

  • Pembakaran Sampah Sembarangan

Dikarenakan hampir sebagian besar negara di kawasan Asia Pasifik itu memiliki jumlah penduduk yang banyak, namun wilayahnya tidak terlalu luas. Menyebabkan untuk menemukan area pembakaran sampah sangatlah sulit dilakukan, sehingga pada akhirnya para penduduk akan membakar sampah secara sembarangan yang bisa mengakibatkan pencemaran lingkungan khususnya udara. Pencemaran yang diakibatkan karena sampah ini juga bisa menjadi penyakit untuk manusia yang menghirup asapnya. Dalam hal ini salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya yaitu menerapkan sistem membuang sampah dengan cara dikubur maupun ditanam.

  • Pencemaran Tanah

Umumnya permasalahan pencemaran tanah yang terjadi di beberapa negara di kawasan Asia Pasifik itu dikarenakan penggunaan bahan kimia buatan manusia yang bisa mengubah strukturnya. Tidak hanya itu saja namun penyebab pencemaran tanah ini juga kerap diakibatkan adanya kebocoran limbah cair, penggunaan pestisida berlebihan dan penimbunan sampah yang tidak benar. Zat beracun yang ada di dalam tanah itu bisa memberikan dampak negatif kepada manusia apabila tersentuh. Untuk mengatasinya bisa dilakukan dengan menyediakan tempat pembuangan sampah organik dan anorganik. Selain itu bisa juga dilakukan dengan mendaur ulang sampah anorganik menjadi barang-barang yang berguna lagi.

  •  Pencemaran Suara

Pencemaran suara sendiri merupakan kondisi dimana bunyi tidak diinginkan masuk ke dalam pemukiman penduduk yang bisa mengganggu aktivitas manusia sehari-hari. Untuk penyebab dari pencemaran suara ini bisa berupa mesin pabrik, kendaraan bermotor dan peralatan elektronik lainnya. Cara mengatasi pencemaran suara sendiri bisa dibilang sangatlah mudah yakin cukup memasang alat peredam di dalam ruangan. Di mana untuk mendapatkan alat peredam suara itu bisa dengan cara membelinya di toko bangunan terdekat dengan harga yang sangat terjangkau.

Itulah tadi ulasan singkat beberapa faktor yang menyebabkan pencemaran lingkungan di kawasan Asia Pasifik dan harus segera diatasi.

Tingginya Korban Meninggal di Kawasan Asia Pasifik

Tingginya Korban Meninggal di Kawasan Asia Pasifik – Terjadinya musibah di negara asia pasifik bisa disebabkan oleh berbagai macam hal. Bentuk bencana berbeda-beda ada yang dalam musibah banjir, gempa bumi, angin puting beliung, tsunami, gunung meletus dan masih banyak yang lain.

Musibah yang disebabkan oleh gejala alam ini bisa diprediksi kedatangannya. Tetapi untuk menghindari musibah tidak ada yang bisa mengantisipasi.

Selain musibah ini disebabkan oleh gelaja alam, ada pula musibah yang disebabkan oleh ulah manusia. Seperti halnya banjir yang disebabkan oleh kurang disiplinnya manusia dalam membuang sampah.

Terjadinya musibah banjir ada banyak faktor penyebabnya. Kejadiannya biasa terjadi di kota besar, karena kurang adanya resapan air. Kurangnya pohon yang berfungsi untuk mencerap kadar air yang ada.

Maka saat intensitas air datang lebih banyak, maka banjir pun akan terjadi. Korban akan datang berjatuhan mulai dari yang ringan hingga meninggal dunia.

Tidak hanya musibah banjir yang berawal dari ulah manusia yang kurang memperhatikan kaidah-kaidah kehidupan yang ideal. Musibah lain seperti polusi udara juga bisa menyebabkan masalah kemanusiaan seperti korban meninggal.

Disisi lain, polusi udara berdampak pada masalah kesehatan masyarakat. Khususnya di kota-kota besar yang banyak sekali perihal yang menyebabkannya. Misalnya berasal dari asap kendaraan bermotor, asap limbah pabrik, bahkan kebakaran hutan.

Dampak dari polusi udara yang ada hubungannya dengan persoalan kemanusiaan ini yang menjadi sorotan bersama negara asia pasifik untuk dilakukan kejasama yang saling menguntungkan.

Pasalnya, persoalan ini bukan masalah satu dua negara saja, tetapi masalah bersama yang perlu diatasi secara gotong royong.

Upaya mengatasi persoalan polusi udara ini dilakukan dalam berbagai macam kerjasama antar negara.

Pernyataan PBB terkait Polusi Udara di Kawasan Asia Pasifik dan Kerjasama yang Dilakukan
1. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyampaikan bahwa meningkatnya polusi udara di kawasan asia pasifik menjadikan bencana, karena jutaan orang meninggal setiap tahunnya, bahkan catatan di dunia 70% terjadi di wilayah ini.

2. Persoalan ini menjadikan biaya sosial ekonomi menjadi meningkat, karena polusi yang disebabkan oleh kebakaran hutan, kompor yang kurang standar dan asap kendaraan bermotor. Hal ini menyebabkan masalah kesehatan yang diakibatkan oleh polusi udara.

3. Bentuk kerjasama yang dilakukan adalah dengan penanganan berbasis teknologi saat terjadi musibah seperti kebakaran hutan, penggunaan bahan bakar yang tidak ramah lingkungan.

4. Disisi lain, kerjasama yang ada dilakukan dengan mengumpulkan para pakar dan ilmuwan untuk mengatasi persoalan polusi udara yang mengemuka.

5. Secara mandiri menjaga batas negara teoritorial dalam menanggulangi kerusakan atmosfer oleh polusi serta menegakkan peraturan (hukum) masing-masing negara. Banyak korban meninggal akibat dari musibah polusi asap di kawasan asia pasifik.

Dikarenakan seperti pembakaran hutan secara liar yang berdampak pada polusi udara. Korban bisa terus meningkat akibat dari persoalan ini. Jadi, tidak hanya bencana yang disebabkan oleh faktor alam saja. Faktor manusia juga menjadi penentu terjadinya musibah dan bisa memakan korban jiwa.

Melalui kerjasama yang baik dalam bidang politik, ekonomi, teknologi dan riset ilmiah diharapkan menjadikan persoalan polusi di wilayah asia pasifik bisa dikurangi.

Upaya internal dari masing-masing negara perlu dilakukan. Selain menegakkan hukum, aktivitas yang baik seperti memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya pembakaran hutan secara liar akan sangat membahayakan.

Disisi lain, melalui campur tangan pemerintah, perihal mengatasi polusi udara dari sisi mesin tidak ramah lingkungan bisa dilakukan.

Yakni dengan mengakomodir kendaraan dengan bahan bakar emisi renda. Selanjutnya, menggunakan alat masak yang rendah asap juga bisa dilakukan.

Mengenal Kerjasama di Bidang Pendidikan dan Kesehatan di Asia Pasifik

Mengenal Kerjasama di Bidang Pendidikan dan Kesehatan di Asia Pasifik – Kawasan Asia Pasifik merupakan salah satu kawasan yang memegang peranan penting di dunia internasional. Kawasan ini terdiri dari berbagai negara yang berbeda blok seperti Australia dan Selandia Baru, Asia Tenggara, Asia Timur, Kepulauan Hawai, dan Amerika Utara. Oleh karena itu, untuk mendukung perkembangan segala aspek kehidupan di kawasan Asia Pasifik, beberapa negara membuat kerjasama multilateral di berbagai macam bidang. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa semua negara yang ada di kawasan Asia Pasifik memiliki tujuan yang sama demi perkembangan negara yang lebih baik. Ada berbagai macam kerjasama yang telah dibuat baik dalam bentuk organisasi profit, organisasi non profit, maupun pakta kerjasama.

Asiapacificpartnership – Salah satu bidang yang menjadi fokus pengembangan dari negara yang ada di kawasan Asia Pasifik adalah bidang pendidikan. Hal ini dikarenakan semakin tinggi kualitas pendidikan suatu negara, maka akan semakin baik pula perkembangan negara tersebut di masa yang akan datang. Kerjasama di bidang pendidikan antara negara di kawasan Asia Pasifik menghasilkan satu organisasi non profit yang bernama The Consortium of Asia-Pacific Education Universities (CAPEU). Organisasi ini memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di kawasan Asia Pasifik dengan cara mendukung penelitian, menyediakan training bagi guru, serta berkontribusi terhadap komunitas masyarakat.

Ada beberapa program yang disediakan oleh CAPEU. Salah satu program tersebut adalah Consortium. Program ini menjadi salah satu wadah bagi perguruan tinggi yang ada di kawasan Asia Pasifik untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang mereka miliki. Ada berbagai macam manfaat yang bisa didapatkan bagi peserta yang mengikuti Consortium. Beberapa keuntungan tersebut adalah menyediakan platform untuk dialog dan diskusi dari anggota Consortium, menyediakan kesempatan untuk dapat mempublikasikan penelitian id berbagai macam jurnal, menjadi tempat pengembangan institusi pendidikan dan menampilkan hal terbaik dari sistem pendidikan masing – masing negara yang ada di kawasan Asia Pasifik.

Sementara itu, kerjasama di bidang kesehatan oleh negara yang ada di kawasan Asia Pasifik adalah dengan mendirikan Asia Pacific Observatory of Health Systems and Policies (APO). Secara umum, APO adalah sebuah bentuk kerjasama dari pemerintah beberapa negara di Asia Pasifik mengenai penelitian tentang kesehatan, peningkatan mutu kesehatan, serta kebijakan yang berhubungan di bidang kesehatan dan diterapkan di Asia Pacific. Selain itu, anggota dari APO bukan hanya negara – negara yang ada di kawasan Asia Pasifik saja akan tetapi juga beberapa organisasi pendukung yang turut mengembangkan sistem kesehatan yang ada di kawasan Asia Pasifik. Beberapa negara dan organisasi yang tergabung menjadi anggota APO adalah Fiji, Republik Korea, Hongkong SAR, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Asian Development Bank, World Bank, Department of Foreign Affairs and Trade Australia (DFAT) serta WHO – Western Pacific Region and South East Asia Region.

Baca juga : Mengenal Organisasi Asia Pasifik di Bidang Ekonomi dan Sosial Budaya

Sebagai sebuah kerjasama yang dibentuk di bidang kesehatan, APO telah memiliki berbagai produk kerjasama di bidang kesehatan dan digunakan di berbagai negara yang ada di kawasan Asia Pasifik. Hasil dari kerjasama APO adalah COVID-19 Health Systems Response Monitor, HiT Policy Notes, Health System in Transition reviews (HiT), Journal Publications, Comparative Country Studies, Policy Briefs, dan Policy Discussion. Sementara itu, untuk memastikan pengelolaan APO dapat berjalan dengan baik, maka dibentuklah sebuah struktur kepengurusan APO yang terdiri dari The APO Board, Strategic Technical Advisory Committee (STAC), Secretariat, dan Partner Research Institutions.

Mengenal Organisasi Asia Pasifik di Bidang Ekonomi dan Sosial Budaya

Mengenal Organisasi Asia Pasifik di Bidang Ekonomi dan Sosial Budaya – Kawasan Asia Pasifik merupakan sebuah kawasan yang terletak di antara Benua Asia dengan Samudra Pasifik. Kawasan ini terdiri dari beberapa daerah yaitu Asia Tenggara, Asia Timur, Australia dan Selandia Baru, dan Amerika Utara. Demi mewujudkan perdamaian di kawasan serta kemakmuran bagi negara yang ada di kawasan Asia Pasifik, maka beberapa negara di Asia Pasifik membentuk sebuah kerjasama multilateral yang pada akhirnya membentuk sebuah organisasi. Salah satunya adalah kerjasama di bidang ekonomi. Organisasi bagi negara yang ada di kawasan Asia Pasifik dalam bidang ekonomi disebut dengan Asia Pacific Economy Cooperation (APEC).

APEC adalah sebuah organisasi yang memiliki fokus untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi negara – negara yang ada di kawasan Asia Pasifik. Selain itu, APEC juga berfokus untuk meningkatkan aktivitas perdagangan bebas yang ada di kawasan Asia Pasifik. APEC telah berdiri sejak tahun 1989 dengan kantor pusat di Singapura. Hingga saat ini, APEC telah memiliki 21 anggota yang ada di kawasan Asia Pasifik. Awalnya, APEC didirikan sebagai bentuk perlindungan bagi negara di kawasan Asia Pasifik dimana saat itu banyaknya blok perdagangan dan ancaman Jepang yang akan mendominasi sektor perdagangan. Selain itu, APEC juga bertujuan agar perdagangan yang ada di kawasan Asia Pasifik dapat lebih produktif dan mengakomodasi negara anggota. APEC secara rutin mengadakan pertemuan setiap tahunnya. Pertemuan tersebut dihadiri oleh kepala pemerintahan dari tiap negara anggota. Nantinya, setiap negara anggota APEC akan mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah APEC.

Baca juga : Mengulas 3 Pilar Utama APEC dalam Kesejahteraan Ekonomi

Meskipun APEC merupakan organisasi yang dibangun atas dasar kerjasama ekonomi secara multilateral, APEC juga membahas beberapa isu yang terjadi di dunia terutama di kawasan Asia Pasifik. Oleh karena itu, APEC juga memiliki perjanjian kerjasama di bidang lain seperti finansial, energi, lingkungan, politik, kesehatan, kehutanan, dll. Hal inilah yang membuat keberadaan dan peranan APEC sangat penting baik untuk negara anggota maupun negara lain di dunia. Selain itu, untuk mendukung berbagai organisasi non profit yang ada di kawasan Asia Pasifik, APEC menyediakan projects funding yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang ada di kawasan Asia Pasifik. Setidaknya ada sekitar 100 project fundings yang disediakan oleh APEC. Akan tetapi, untuk bisa mendapatkan project fundings tersebut, proposal dari proyek tersebut akan melewati seleksi ketat dari komite. Hal ini dilakukan agar project fundings yang disediakan benar – benar diperuntukkan untuk project yang sesuai dengan ketentuan APEC. Oleh karena itu, tidak semua project bisa mendapatkan funding atau pendanaan dari APEC.

Asiapacificpartnership – Selain menjalin kerjasama di bidang ekonomi, beberapa negara di kawasan Asia Pasifik juga membuat sebuah organisasi non profit yang bergerak di bidang sosial budaya. Organisasi tersebut bernama Asia Pacific Cultural Center. Latar belakang berdirinya organisasi ASIA Pacific Cultural Center adalah untuk menjembatani berbagai budaya yang ada di kawasan Asia Pasifik. Hal ini dikarenakan setiap negara di kawasan Asia Pasifik memiliki kebudayaan yang unik. Organisasi ini juga memiliki banyak program kerja yang diadakan secara rutin seperti Interactive Cultural Workshops and Presentations, Annual Asia Pacific New Year Celebration, Samoa Cultural Day, NHPI – Move it! Youth Health and Fitness Day, Annual Polynesian Luau, Chuseok Korean Festival, Taste of Asia and Asian Tea Experience Classes, Asia Pacific Art Gallery, Field Trip Visits, dan Cultural Tour of Asia Pacific Countries.