Problematika Populasi Manusia dan Kerjasama Negara-Negara Asia Pasifik untuk Mengatasinya

Problematika Populasi Manusia dan Kerjasama Negara-Negara Asia Pasifik untuk Mengatasinya

Problematika Populasi Manusia dan Kerjasama Negara-Negara Asia Pasifik untuk Mengatasinya – Dalam menjalin bentuk kerjasama negara asia pasifik, tentunya sangat bertujuan multidimensional. Seperti tidak hanya pada satu aspek, akan tetapi juga terdapat dalam aspek yang lainnya. Kerjasama negara-negara asia pasifik dalam bidang politik adalah menjaga keamanan dan keselarasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Agar tidak ada konflik dan gejolak sosial yang muncul dari gesekan antar bangsa. Dalam bidang ekonomi berbeda lagi, misalnya hubungan bilateral yang terkandung di dalam komitmen dua negara bisa saja dalam hal investasi dan perdagangan bebas. Seperti di Indonesia yang membuka se luas-luasnya kerjasama dalam bidang investasi dengan negara-negara asia pasifik. Aturan kemudahan investasi di Indonesia sudah disahkan dalam undang-undang cipta kerja.

Berbeda lagi dengan wacana populasi manusia yang mendapat perhatian sendiri oleh Dana Moneter Internasional (IMF). Menurut laporan darinya, negara-negara di asia pasifik akan mengalami kemajuan dan menjadi kawasan terkuat di skala internasional. Tetapi ada masalah yang sangat serius dialami oleh negara asia pasifik, yakni dalam urusan sumber daya manusia (SDM) yang mengalami penurunan. Disisi lain terdapat jumlah populasi yang meningkat drastis dalam dekade sepuluh tahun terakhir ini. Negara yang terkait misalkan china, jepang, Thailand dengan bentuk ekonomi pascadividen yang memiliki angkatan kerja yang berkurang, maka dalam hal ini berbagai bentuk kerjasama dalam sektor rendahnya populasi manusia dalam angkatan kerja rendah.

Tidak hanya itu saja, juga beberapa negara memiliki problem tentang rendahnya generasi muda yang mana didominasi oleh kalangan orang tua. Hal ini menjadi tantangan terbesar dalam beberapa decade terakhir ini. Adapun negara-negara kuat seperti Jepang tidak akan menangani problem besar tersebut. Disisi lain, IMF mencari ada pelambatan laju pertumbuhan ekonomi yang disebabkan oleh krisis keuangan global, khususnya di negara maju. Persoalan dominasi teknologi juga menjadi problem besar karena tenaga manusia akan tergantikan. Banyak faktor-faktor lain yang akan menghambat berbagai populasi yang terjadi dalam kawasan asia pasifik.

Isu Kebijakan Populasi di Kawasan Asia Pasifik

1. Rendahnya tingkat produktivitas tentunya membutuhkan pemecahan masalah baru yang harus dilakukan kerjasama antara negara di kawasan asia pasifik, dengan menerapkan pengembangan ekspor dan impor.

2. Bentuk kerjasama ekspor impor ini menjadi kunci keberhasilan antara negara di asia pasifik dalam mengentaskan urusan populasi dalam bentuk rendahnya angkatan kerja yang dialami oleh beberapa negara.

3. Masing-masing sektor perlu dikomunikasikan dan dipetakana kelemahan dan keunggulan sehingga masing-masing negara memiliki upaya untuk saling bekerjasama dengan baik.

4. Kerjasama dalam bentuk invenstasi modal negara-negara yang ada di kawasan asia pasifik sangat penting, guna menunjang persoalan populasi manusia yang ada. Tingginya laju angkatan kerja akan dialami oleh beberapa negara.

5. Oleh karenanya, maka kerjasama yang baik yakni saling membuka angkatan kerja terampil dari negara-negara yang tergabung dalam negara asia pasifik sangat dibutuhkan bersama.

Asiapacificpartnership – Banyak wacana yang produktif dan bisa diterapkan dalam bentuk kerjasama untuk mengatasi masalah demografi. Populasi manusia dalam hal usia produktif memang akan menjadi kendala yang serius jika tidak diselesaikan dengan sebaik mungkin. Negara seperti china, jepang dan lainnya perlu melakukan terobosan dalam berbagai bidang sehingga negara berkembang di kawasan asia tengah akan berbondong-bondong mengikuti apa yang sedang dilakukan. Misalnya peningkatan teknologi, sumbedaya energi dan bidang otomotif. Isu ini menjadi harapan atas problematika sosial yang mengemuka di kawasan asia pasifik.