Daftar Negara yang Melakukan Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik

Daftar Negara yang Melakukan Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik

Daftar Negara yang Melakukan Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik – APEC sendiri merupakan sebuah organisasi yang memiliki tujuan utama untuk mensejahterakan para anggotanya khususnya di kawasan Asia Pasifik. Organisasi yang sudah ada sejak tahun 1989 itu diprakarsai oleh 12. Di mana kedua belas negara itu mempunyai garis pantai yang ada di samudra Pasifik. Lantas siapa saja negara yang memprakarsai berdirinya kerjasama ekonomi Asia Pasifik itu?.

7 Negara yang Memprakarsai Berdirinya Organisasi APEC

Setidaknya terdapat 7 negara yang melatarbelakangi berdirinya kerjasama ekonomi Asia Pasifik yang perlu Anda ketahui. Dimana sebagian besar negara itu memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak. Adapun delapan negara yang dimaksud itu seperti berikut ini.

1. Australia
Australia menjadi negara pertama yang melatarbelakangi berdirinya kerjasama Asia Pasifik. Bahkan di tahun 1989 Australia menjadi tuan rumah pertama untuk penyelenggaraan KTT APEC. Negara yang terkenal karena binatang kanggurunya ini memiliki jumlah penduduk sekitar 26 juta orang. Dengan jumlah penduduk yang banyak itu membuat Australia termasuk ke dalam negara terpadat. Sedangkan untuk mata uang yang digunakan oleh negara itu berupa dolar Australia.

2. Brunei Darussalam

Negara selanjutnya yang memprakarsai berdirinya kerjasama ekonomi Asia Pasifik yaitu Brunei Darussalam. Negara dengan luas wilayah 5765 KM ini lokasinya berdekatan dengan pulau Kalimantan dan hampir sebagian menyentuh laut Tiongkok Selatan. Di Asia tenggara sendiri Brunei Darussalam mempunyai indeks pembangunan manusia yang cukup tinggi. Dengan begitu menyebabkannya bisa dikelompokkan menjadi negara maju. Berdasarkan dana moneter internasional produk domestik bruto yang dihasilkan oleh Brunei Darussalam itu per kapitalnya termasuk terbesar kelima di dunia. Bukan hanya itu saja namun Brunei Darussalam juga dikenal karena kemakmurannya dan ketegasannya dalam menjalankan syariat Islam dengan baik. Hingga tahun 2020 jumlah penduduk negara Brunei Darussalam mencapai 460,345 jiwa.

3. Korea Selatan

Korea Selatan menjadi negara ketiga yang memprakarsai berdirinya kerjasama ekonomi Asia Pasifik. Negara yang dikenal dengan nama Hunk gula ini diketahui mulai bergabung dengan APEC pada tahun 1991 yang kala itu pemimpin tuan rumahnya adalah presiden Roh Tae Woo. Untuk musimnya sendiri Korea Selatan berjumlah 3 yang masing-masing dipengaruhi oleh iklim dari daratan Asia. Adapun beberapa musim yang ada di Korea Selatan seperti berikut.

  • Musim panas

Musim pertama yang ada di Korea Selatan adalah panas. Umumnya musim panas itu akan berlangsung setiap bulan Juni yang suhunya bisa mencapai 40 derajat Celcius. Di mana suhu 40 derajat Celcius itu sering terjadi di kota di Daegu.

  • Musim Hujan

Pengaruh iklim dari daratan Asia menyebabkan Korea Selatan memiliki musim hujan. Untuk musim hujan di Korea Selatan sendiri jatuh setiap akhir bulan mulai juli hingga Agustus di berbagai semenanjung. Bahkan ketika sedang musim hujan negara itu bisa merasakan suhu hingga minus 10 derajat di berbagai provinsi.

  • Musim Gugur

Negara Korea Selatan juga mempunyai musim gugur yang biasanya akan terjadi pada musim panas. Tidak jarang ketika musim gugur telah tiba Korea Selatan kerap mendapatkan serangan berupa angin Taifun. Diketahui angin Taifun itu juga bisa memakan banyak korban jiwa.

4. Kanada

Diketahui negara Kanada bergabung dengan APEC pada tahun 1997. Di kawasan Amerika Serikat Kanada merupakan negara yang lokasinya berada di paling utara. Negara yang dikenal dengan sistem kerajaan ini memiliki 10 provinsi dan 3 teritori dengan menganut sistem desentralisasi. Dikarenakan sistem perekonomiannya tergantung pada hasil alam membuat Kanada termasuk ke dalam negara maju. Oleh karenanya tidak heran jika sistem perekonomian di Kanada menjadi terbesar ke-10 di dunia. Perlu diketahui bahwa jumlah imigran yang ada di Kanada itu termasuk paling besar apabila dibandingkan dengan negara lainnya. Untuk jumlah penduduknya sendiri hingga Tahun 2022 mencapai 38.929.902 juta jiwa.

5. Singapura

Negara yang lokasinya tidak jauh dari Indonesia ini telah menjadi anggota kerjasama ekonomi Asia Pasifik sejak tahun 1990. Pada saat itu ketika bergabung Singapura dipimpin oleh perdana menteri bernama Goh Chok Tong. Singapura juga pernah menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan KTT APEC di tahun 1990. Menurut sejarahnya negara yang lokasinya berada di ujung selatan semenanjung Malaya ini memiliki imigran panjang. Selain itu penduduk dari Singapura juga cukup beragam yang terdiri dari orang Melayu, India, Arab dan keturunan Asia. Untuk itu wajar jika negara yang tidak terlalu luas ini mempunyai jumlah penduduk hingga 6 juta jiwa.

6. Amerika Serikat

Ternyata anggota dari kerjasama ekonomi Asia Pasifik itu juga ada yang berasal dari benua Eropa yakin Amerika Serikat. Untuk Amerika Serikat sendiri mulai bergabung dengan APEC sejak tahun 1993. Dengan luas wilayah mencapai 3,79 juta mil menyebabkan Paman Sam menjadi negara terluas keempat di dunia. Selain itu Amerika Serikat juga termasuk negara multi teknik dan multikultural sama seperti Indonesia. Penyebab utama mengapa Amerika Serikat menjadi multiteknik dikarenakan adanya beberapa imigran besar-besaran yang menjadikan negara itu sebagai tempat tujuan. Diketahui penduduk asli Amerika Serikat itu berasal dari migrasi Asia ke daratan yang sudah terjadi sejak 15.000 lalu.

7. Malaysia

Negara berikutnya yang juga memprakarsai terbentuknya kerjasama ekonomi Asia Pasifik yaitu Malaysia. Malaysia bergabung dengan APEC sejak tahun 1992 dan pernah menjadi tuan rumah KTT di tahun 2020. Namun sayangnya KTT APEC yang diselenggarakan di Malaysia itu hanya dilakukan secara online. Hal itu dikarenakan pada saat Malaysia menjadi tuan rumah kondisi dunia sedang dilanda oleh pandemi covid-19. Untuk jumlah penduduknya sendiri hingga saat ini telah mencapai 33 juta jiwa dengan pendapatan domestik bruto sebesar $ 439,373 miliar.

Demikianlah ulasan singkat tentang beberapa negara yang memprakarsai terbentuknya kerjasama ekonomi Asia Pasifik.

Mengenal Organisasi Asia Pasifik di Bidang Ekonomi dan Sosial Budaya

Mengenal Organisasi Asia Pasifik di Bidang Ekonomi dan Sosial Budaya – Kawasan Asia Pasifik merupakan sebuah kawasan yang terletak di antara Benua Asia dengan Samudra Pasifik. Kawasan ini terdiri dari beberapa daerah yaitu Asia Tenggara, Asia Timur, Australia dan Selandia Baru, dan Amerika Utara. Demi mewujudkan perdamaian di kawasan serta kemakmuran bagi negara yang ada di kawasan Asia Pasifik, maka beberapa negara di Asia Pasifik membentuk sebuah kerjasama multilateral yang pada akhirnya membentuk sebuah organisasi. Salah satunya adalah kerjasama di bidang ekonomi. Organisasi bagi negara yang ada di kawasan Asia Pasifik dalam bidang ekonomi disebut dengan Asia Pacific Economy Cooperation (APEC).

APEC adalah sebuah organisasi yang memiliki fokus untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi negara – negara yang ada di kawasan Asia Pasifik. Selain itu, APEC juga berfokus untuk meningkatkan aktivitas perdagangan bebas yang ada di kawasan Asia Pasifik. APEC telah berdiri sejak tahun 1989 dengan kantor pusat di Singapura. Hingga saat ini, APEC telah memiliki 21 anggota yang ada di kawasan Asia Pasifik. Awalnya, APEC didirikan sebagai bentuk perlindungan bagi negara di kawasan Asia Pasifik dimana saat itu banyaknya blok perdagangan dan ancaman Jepang yang akan mendominasi sektor perdagangan. Selain itu, APEC juga bertujuan agar perdagangan yang ada di kawasan Asia Pasifik dapat lebih produktif dan mengakomodasi negara anggota. APEC secara rutin mengadakan pertemuan setiap tahunnya. Pertemuan tersebut dihadiri oleh kepala pemerintahan dari tiap negara anggota. Nantinya, setiap negara anggota APEC akan mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah APEC.

Baca juga : Mengulas 3 Pilar Utama APEC dalam Kesejahteraan Ekonomi

Meskipun APEC merupakan organisasi yang dibangun atas dasar kerjasama ekonomi secara multilateral, APEC juga membahas beberapa isu yang terjadi di dunia terutama di kawasan Asia Pasifik. Oleh karena itu, APEC juga memiliki perjanjian kerjasama di bidang lain seperti finansial, energi, lingkungan, politik, kesehatan, kehutanan, dll. Hal inilah yang membuat keberadaan dan peranan APEC sangat penting baik untuk negara anggota maupun negara lain di dunia. Selain itu, untuk mendukung berbagai organisasi non profit yang ada di kawasan Asia Pasifik, APEC menyediakan projects funding yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang ada di kawasan Asia Pasifik. Setidaknya ada sekitar 100 project fundings yang disediakan oleh APEC. Akan tetapi, untuk bisa mendapatkan project fundings tersebut, proposal dari proyek tersebut akan melewati seleksi ketat dari komite. Hal ini dilakukan agar project fundings yang disediakan benar – benar diperuntukkan untuk project yang sesuai dengan ketentuan APEC. Oleh karena itu, tidak semua project bisa mendapatkan funding atau pendanaan dari APEC.

Asiapacificpartnership – Selain menjalin kerjasama di bidang ekonomi, beberapa negara di kawasan Asia Pasifik juga membuat sebuah organisasi non profit yang bergerak di bidang sosial budaya. Organisasi tersebut bernama Asia Pacific Cultural Center. Latar belakang berdirinya organisasi ASIA Pacific Cultural Center adalah untuk menjembatani berbagai budaya yang ada di kawasan Asia Pasifik. Hal ini dikarenakan setiap negara di kawasan Asia Pasifik memiliki kebudayaan yang unik. Organisasi ini juga memiliki banyak program kerja yang diadakan secara rutin seperti Interactive Cultural Workshops and Presentations, Annual Asia Pacific New Year Celebration, Samoa Cultural Day, NHPI – Move it! Youth Health and Fitness Day, Annual Polynesian Luau, Chuseok Korean Festival, Taste of Asia and Asian Tea Experience Classes, Asia Pacific Art Gallery, Field Trip Visits, dan Cultural Tour of Asia Pacific Countries.

Mengulas 3 Pilar Utama APEC dalam Kesejahteraan Ekonomi

Mengulas 3 Pilar Utama APEC dalam Kesejahteraan Ekonomi – APEC atau Asia-pasific Economic Coorperation adalah sebuah wadah forum untuk memfasilitasi kerja sama antar 21 negara di kawasan lingkar samudra Asia Pasifik dalam bidang ekonomi dan investasi serta teknologi yang bertujuan utnuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakatnya. Kerja sama yang dibangun adalah kerja sama nonpolitik sehingga tidak akan memunculkan suatu kepentingan tertentu. Anggota APEC biasanya disebut dengan ekonomi yang berarti mementingkan entitas ekonomi dan bukan sebagai negara. Hal ini juga agar tidak ada kepentingan politik yang mendasari tujuan dari tiap negara anggota APEC. Organisasi ini berdiri sejak tahun 1989 yang didasari karena ketakutan akan negara Jepang yang digadang-gadang akan menguasi sektor ekonomi Asia Pasifik. Dengan berdirinya APEC akan membuat pemerataan sektor ekonomi dan investasi tiap negara APEC dan tidak akan membuat salah satu negara menjadi lebih dominan.

Asiapacificpartnership – APEC bergerak dengan 4 prinsip yang mendasari ideologi APEC yaitu: Consensus, Voluntary and non-binding, Concerted unilateralism, dan Differentiated time frame. Prinsip Consensus berarti tiap keputusan yang dijalankan oleh anggota APEC merupakan keputusan bersama semua (21) anggota APeC tanpa terkecuali sehingga ketusan merupakan suatu kesepakatan bersama yang memiliki nilai kerja sama dan persetujuan yang tinggi. Voluntary and nonbinding berarti setiap keputusan yang dikeluarkan APEC merupakan suatu tindakan sukarela tiap anggota tanpa adanya paksaan dan juga keterikatan antar anggota sehingga menciptakan keadilan yang sejajar. Concerted unilateralism berarti setiap pelaksanaan keputusan APEC dilakukan dengan kapasitas masing-masing anggota sehingga tidak ada kecenderungan untuk memaksakan kemampuan tiap anggota. Dengan begini tiap anggota akan dapat memaksimalkan potensi yang ada tanpa memandang nilai kuantitas dari anggota lain. Differentiated time frame berarti setiap anggota yang telah maju dan berkembang dapat melakukan liberalisasi terlebih dahulu.

Selain 4 prinsip di atas, ada hal yang lebih penting untuk berdirinya APEC yaitu pilar-pilar yang menjadi landasan utama APEC. Pilar-pilar tersebut adalah sebagai berikut.

1. Perdagangan dan investasi yang lebih terbuka
Dengan terbukanya jalur ekonomi dan investasi diharapkan akan mampu meningkatkan berbagai macam kebutuhan pasar yang ada pada kawasan Asia Pasifik. Terbukanya jalur ini akan membuat hilangnya hambatan pada sektor ekomoni yang akan membuat masyarakat Asia Pasifik semakin sejahtera. Hal ini juga akan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terbukanya lapangan pekerjaan, dan juga tersedianya modal yang melimpah untuk seluruh negara Asia Pasifik sehingga pertumbuhan ekonomi akan semakin merata dan produk-produk lokal tiap negara dapat memiliki pasar yang lebih luas.

2. Fasilitasi perdagangan dan investasi
Fasilitasi dalam hal ekonomi dan investasi ini lebih berfokus pada pengurangan beban biaya transaksi seperti pajak dan beacukai agar produk dari tiap negara APEC dapat masuk dengan mudah. Dengan terselenggaranya hal ini akan mengakibatkan biaya produksi dan akomodasi lebih menurun sehingga harga produk di pasaran akan semakin terjangkau dan meningkatkan daya beli pasar. Melalui hal ini juga diharapkan akan semakin luas terbukanya lapangan pekerjaan dan semakin mudahnya sistem marketing untuk ekspor impor yang lebih efisien.

Baca juga : Problematika Populasi Manusia dan Kerjasama Negara-Negara Asia Pasifik untuk Mengatasinya

3. Kerjasama ekonomi dan teknik (Ecotech)
Melalui pilar ini diharapkan akan mampu memberikan berbagai macam pelatihan dan kerjasama pada teknologi guna menanggulangi kesenjangan digital antar negara APEC. Hal ini juga akan mendorong terciptanya suatu sistem kesetaraan teknologi agar kesejahteraan semakin meningkat. Dengan semakin menurunnya tingkat kesenjangan teknologi akan menghasilkan pengelolaan sumber daya ekonomi yang maksimal tiap negara sehingga akan meningkatkan kualitas perdagangan. Hal ini juga bertujuan untuk menanggulangi masalah terorisme, ketahanan pangan, penanggulangan bencana alam, dan wabah penyakit menular.