Apa Saja Penyebab Krisis Energi yang Terjadi di Asia Pasifik Itu?

Selain pencemaran lingkungan, krisis energi juga menjadi permasalahan yang saat ini banyak dikeluhkan oleh negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Diketahui jika krisis energi ini tidak segera teratasi bisa membahayakan kelangsungan hidup para penduduk di kawasan Asia Pasifik tersebut. Namun agar bisa mengatasinya perlu mengetahui terlebih dahulu apa saja penyebab dari krisis energi itu. Lantas Apa penyebab terjadinya krisis energi yang melanda beberapa kawasan di Asia Pasifik itu?

Beberapa Penyebab Krisis Energi yang Melanda Kawasan Asia Pasifik

Salah satu bukti bahwa banyak kawasan di Asia Pasifik yang sedang dilanda oleh krisis energi yaitu harga minyak dunia yang mengalami kenaikan. Bahkan harganya mencetak rekor tertinggi dalam 7 tahun terakhir ini. Adapun beberapa penyebab dari krisis energi yang melanda Asia Pasifik seperti di bawah ini.

Jumlah Populasi Penduduk yang Over

Permasalahan pertama yang menyebabkan krisis energi di berbagai kawasan di Asia Pasifik dikarenakan jumlah populasi penduduk over. Selain itu permintaan energi ini juga akan diperkuat dengan ledakan demografi dan ekonomi pada setiap daerah yang sedang berkembang. Diperkirakan populasi dunia di tahun 2050 jumlahnya akan mencapai angka 10 miliar. Dengan begitu membuat permintaan energi global bisa meningkat sebanyak 50% jika tidak ada kebijakan publik pada bidang ini.

Kegiatan Konsumsi Energi yang Berlebihan

Krisis energi yang ada di kawasan Asia Pasifik itu juga disebabkan karena adanya tekanan pada berbagai sumber daya alam. Di mana tekanan yang terjadi pada bahan fosil itu dikarenakan konsumsi minyak, gas dan batubara berlebihan. Tentunya ketika tingkat konsumsi sumber daya itu berlebihan akan membebani air dan oksigen yang ada di permukaan bumi sehingga menyebabkan polusi udara. Berdasarkan proyeksi sekarang cadangan minyak yang ada di bumi ini hanya cukup untuk 40 hingga 60 tahun ke depan. Sedangkan untuk minyak konvensional hanya bisa dipakai hingga 60 tahun ke depan dan batubara sekitar 2 abad. Oleh karena itu agar nantinya tidak mengalami krisis energi perlu menghemat konsumsinya dari sekarang.

Penggunaan Infrastruktur yang Buruk

Penggunaan peralatan pembangkit listrik juga menjadi alasan lain adanya krisis energi di kawasan Asia Pasifik. Biasanya alasan negara lebih menyukai menggunakan peralatan usang adalah untuk membatasi produksi energi yang efisien dan efektif. Meskipun begitu tetap saja pembaruan infrastruktur ini perlu dilakukan. Hal itu dikarenakan ketika infrastruktur itu sudah dilakukan pembaharuan membuat kinerjanya menjadi tinggi dan mampu mencegah krisis energi.

Keterlambatan Terkait Komisioning Pembangkit Tenaga Listrik

Penundaan dalam peningkatan uji coba pembangkit listrik yang baru juga bisa mengakibatkan kesenjangan antara permintaan dan pasokan energi. Dengan begitu membuat pembangkit listrik mendapat tekanan besar dalam memenuhi kebutuhan listrik sehari-hari. Dalam hal ini pada saat pasokan itu tidak sesuai dengan permintaan bisa mengakibatkan pelepasan beban dan pemadaman sistem sehingga terjadilah krisis energi.

Tips Mengatasi Krisis Energi di kawasan Asia Pasifik

Pada dasarnya untuk mengatasi krisis energi di kawasan Asia Pasifik itu sangatlah mudah dilakukan. Namun dengan catatan Anda telah mengetahui beberapa tipsnya terlebih dahulu. Adapun tips mengatasi krisis energi di kawasan Asia Pasifik seperti berikut ini.

Menggunakan Energi Terbarukan yang Belum Dijelajahi

Untuk sumber energi yang berasal dari SDA tidak terbarukan ini berupa batubara. Itu berarti sudah ada cukup banyak ruangan untuk memperbaiki di area tersebut. Jika dalam hal ini Anda tidak serius pada energi terbarukan bisa mengakibatkan permasalahan krisis energi dunia yang tidak segera terselesaikan. Sumber energi terbarukan ini juga bisa mengurangi ketergantungan pada penggunaan bahan bakar fosil dan mengurangi emisi gas kaca.

Melakukan Audit Energi

Cara berikutnya yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi krisis energi yaitu dengan melakukan audit. Kegiatan ini nantinya akan membantu untuk mengidentifikasi wilayah di mana rumah atau kantor kehilangan energi. Bukan hanya itu saja namun dengan melakukan audit energi Anda bisa mengambil keputusan untuk meningkatkan efisiensinya. Audit ini secara umum lebih menitikberatkan pada penggunaan energi yang bisa mengurangi jejak karbon dan menghemat uang. Bahkan bisa membantu mencegah dampak negatif lebih lanjut terkait krisis energi.

Peduli Terhadap Berbagai Perubahan Iklim

Dalam hal ini untuk negara maju maupun yang sedang berkembang wajib mempunyai kepedulian satu sama lainnya terkait perubahan iklim. Di sini negara-negara itu harus bisa fokus terhadap penggunaan emisi gas rumah kaca dengan mekanisme lintas batas yang efektif. Selain itu untuk mengajak para penduduk agar bisa peduli satu sama lain terkait perubahan iklim bisa dilakukan dengan cara berkampanye dan menjelaskan dampak negatif jika terjadi krisis energi.

Lebih Fokus pada Teknologi Penyimpanan

Upaya paling efektif untuk mengatasi krisis energi yang sedang melanda beberapa negara di kawasan Asia Pasifik yaitu dengan melakukan gerakan menuju penggunaan sumber terbarukan dan meningkatkan teknologi penyimpan. Adapun teknologi penyimpan di sini seperti baterai yang bisa dipompa dan mudah diakses. Dengan meningkatkan ketersediaan itu sangat efektif untuk menekan biaya dan bisa mendukung langkah menuju sumber terbarukan.

Pertumbuhan populasi penduduk yang dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan membuat krisis energi di kawasan Asia Pasifik sangat mengkhawatirkan. Oleh karena itu penting untuk menerapkan beberapa tips di atas agar hal tersebut tidak terjadi. Ulasan tentang krisis energi di asia bisa anda lihat juga di website www.gatherspace.com. Demikianlah ulasan singkat tentang penyebab dan tips mengatasi krisis energi.